Selasa, 11 Oktober 2011

SEJARAH TOYOTA AE86





JAKARTA- Toyota dua pintu yang berkode AE 86 ini memang sedari dulu menjadi idola anak muda di negeri kelahirannya Jepang.

Walau sempat dikenal pada kalangan terbatas di Indonesia (kalangan atas tahun 80-an), namun kehadiran AE86 kembali berkibar dengan adanya manga anime Jepang karya Shuici Shigeno, Initial D.

Bukan tanpa alasan, AE86 yang merupakan saudara kandung dari Toyota Levin dan Toyota Sprinter Trueno ternyata mempunyai basic sebuah karakter sport car sejati.

Walaupun “hanya” masuk jajaran Corolla, namun kemampuan Toyota dengan kode chassis AE86 ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Drivability yang baik pada semua lini, body yang kompak serta kemampuan mesin yang prima membuat AE86 masih diburu hingga kini.

Kode “A” mengindikasikan kode mesin Toyota A Series (4A/4A-GE) dan E86 menandakan kode generasi keenam Corolla E80 Series (E adalah kode untuk Corolla). Perbedaan mendasar antara Levin dan Trueno adalah pada bagian lampu depan dengan gaya fix head light dan retractable head light.

Generasi AE86 sendiri berakhir pada tahun 1987 yang digantikan dengan AE92 (Corolla Sprinter). Dan sebagai info tambahan, AE86 juga biasa disebut hachi-roku yang berarti “86” pada bahasa Jepang.

Secara teknis, AE86 sudah memenuhi standar kebutuhan sebuah cita rasa sport car. Mesin legendaris 4A-GE mempunyai spesifikasi inline 4, DOHC, 16V/20V dengan teknologi TVI-S yang memungkinkan pengaturan pasokan udara sesuai kebutuhan secara progressive. Tidak hanya itu, teknologi LSD (limited slip differential) juga sudah ada pada beberapa tipe (tegantung domestik market).

Lantas bagaimana dengan sasis dan bodi? AE86 dirancang dengan aura sport yang kental, yaitu 2 door coupe dan 3 door lift back (di beberapa negara biasa disebut hatchback). Dilihat dari teknologi chassis, AE86 sudah dirancang sedemikian rupa agar mampu optimal pada berbagai karakter race baik itu rally, circuit atau drifting sekalipun.

Kemampuan chassis fleksibel inilah yang membuat AE86 digemari pada berbagai ajang sport car dunia. Balap Grup, Grup N merupakan lahan empuk buat AE86.

Walaupun sudah tidak diproduksi lagi, namun banyak sekali privateer menggunakan hachi-roku ini sebagai senjata andalan. Di Grup A touring car, AE86 bersaing ketat dengan mobil yang berumur jauh lebih muda seperti Honda Civic, AE92 atau bahkan AE101.

Tidak hanya itu, selain di Jepang AE86 juga mempunyai penggemar berat seperti di Irlandia dimana AE86 digunakan sebagai mobil raly untuk kelas F-Cup yaitu 2WD/natural aspirated class.

Pada kasta balap yang lebih tinggi, AE86 digunakan pada ajang JGTC dengan mesin 3S-GTE (Toyota Celica) yang akhirnya pada 2001 digantikan oleh Toyota MR-S.

AE86 dipilih karena merupakan sport car kompak yang sangat ringan (hanya 950 kg), chassis balance yang baik, powerful dan easy to tune yang juga mendapat julukan hasyiria (street racer dalam bahasa Jepang), tingkat fleksibilitas yang tinggi pada berbagai cornering. Bahkan salah satu legenda Drifting Jepang (dori-kin, drifting dalam bahasa Jepang) Keiichi Tsuchiya mengunakan AE86 dalam mengasah karir balapnya.

Tingkat kesuksesan AE86 hingga menjadi one of the legend juga dibuktikan dengan masuknya AE86 pada game NFS Underground 2, NFS Pro Street (Corolla GT-S), The Fast And The Furious, Grand Theft Auto IV, Grand Turismo dan lain-lain yang mampu selalu tampil menjadi leader dan pilihan para pemain.

Di Indonesia sendiri AE 86 terus menjadi buruan para penggemar kendaraan retro, selain keberadaanya sangat jarang, kadang kondisinya pun didapat dengan tidak layak. Maka dari itu, tak mengherankan bila AE 86 di Jakarta sempat di tawarkan dengan harga Rp200 juta dengan kondisi memuaskan. (uky - autos.okezone.com)

Senin, 10 Oktober 2011

Sejarah Civic Wonder




 

Civic Wonder adalah sebutan di Indonesia bagi  Honda Civic yang diproduksi tahun 1984 – 1987. Ini adalah Honda Civic generasi ke tiga.
Model ini dipasarkan dengan beberapa varian yaitu :
  1. Sedan 4 pintu
  2. Hatchback 3 pintu
  3. Hatchback 5 pintu.
  4. Coupe



   




 Untuk varian Hatchback 5 pintu, sesungguhnya adalah penggabungan antara varian hatchback dengan  station wagon. Oleh sebab itu varian ini juga disebut sebagai Station Wagon “Shuttle” 4 pintu atau di amerika disebut sebagai “Wagovan”.

Coupe adalah varian  civic yang berukuran kompak dan ringan. Varian ini disebut sebagai CRX.  Di Amerika, CRX  hanya menggunakan dua   kursi dengan kompartemen penyimpanan yang dapat dikunci, sedangkan yang ditawarkan ke seluruh dunia dilengkapi dengan kursi belakang.

 

Tahun 1984

Civic menggunakan mesin seri “D” model baru dengan CVCC, 4 silinder dengan kapasitas 1.5 L (91,5 cu in). Untuk pasar domestik di Jepang, dipasarkan  model “Si”, yaitu Civic high performance, dengan upgraded suspension dan mesin DOHC ZC, 1.6L (97.6 cu in) yang menghasilkan daya 130 PS.
 Di amerika juga dipasarkan model “Si” tetapi dengan seri mesin yang berbeda, yaitu SOHC 12 katup fuel injected, 91 horsepower (68 kW). Di Amerika Serikat Civic “Si” adalah varian  Hatchback 3 pintu dan CRX “Si”.
Pada tahun 1984 ini pula, mulai diperkenalkan model 4WD yang kemudian  ditingkatkan kemampuannya   pada tahun 1987.
Di bandingkan dengan generasi kedua, Civic generasi ketiga, memiliki  wheelbase-nya lebih panjang  2-5 inci (13 cm) sampai 93,7 inci (pada varian hatchback) atau 96,5 inci (pada varian sedan).
Suspensinya menggunakan independent front control arms dengan torsion bar springs dan semi-independent rear beam with coil springs.
Dashboard pada varian hatcback dan sedan sama dan identik. Perbedaan dashboard ada  pada varian CRX yang memiliki cubby tertutup ditengah dashboard, serta pada varian wagon yang memiliki ventilasi yang dapat disetel pada saat digunakan atau ditarik kembali ke dashboard apabila tidak digunakan.
Selanjutnya juga diperkenalkan Mesin baru seri  I4, 1500 cc, dengan 12 katup ( tiga katup per silinder) yang irit bahan bakar yaitu  4,7 L/100 km di jalan bebas hambatan. Mesin ini digunakan pada Sedan seri DX, Hatcback seri 1500S, dan CRX 1.5.  Selain itu juga diperkenalkan  mesin 1300 cc, 8 valve, 60 hp (45 kW), yang digunakan pada varian hatcback dan CRX 1.3.

Tahun 1985

Pada tahun 1985, mulai diproduksi CRX model Si  yang menggunakan mesin 4 silinder 1488 cc dengan injeksi bahan bakar PGM-FI. Di amerika model ini dapat menghasilkan daya 91 tenaga kuda (68 kW). Perbedaan lain dengan model sebelumnya adalah penambahan wiper belakang, spoiler belakang, sunroof  dan velg alumunium.
Model CRX selanjutnya adalah seri  HF yang menggunakan mesin seri EW 1.5 Liter dengan “CVCC head” untuk menggantikan CRX 1,3
Pada tahun ini mulai diproduksi versi wagon yang dilengkapi dengan “part-time any-speed four wheel drive” yang dioperasikan oleh sebuah tombol di dasbor. Transmisi penggerak empat roda ini juga dilengkapi dengan “low speed grany gear” yang berfungsi saat penggerak empat rodanya diaktifkan.

Tahun 1986

Pada tahun 1986, Civic yang diproduksi telah  dilengkapi dengan lampu flush-mount. Untuk seri CRX dilengkapi dengan bumper yang sewarna dengan bodi, velg alumunium model baru dan   karet spoiler bodi dengan posisi berbeda dari model sebelumnya.
Pada tahun 1986 juga,  versi Si dari Civic hatchback diperkenalkan, dengan pop-up glass sunroof, bumper sewarna bodi, dan dop yang stylis
Model ini datang dengan mesin CRX Si, 1.5 L 12 katup, injeksi bahan bakar, menghasilkan 91 hp (68 kW), dan gearbox manual 5 kecepatan.

Jumat, 07 Oktober 2011

sejarah daihatsu taft GT


Cikal bakal Taft GT adalah Taft Kotak
Taft F50
Taft Hunter
1974 F 10 Taft 4X4 Soft Top Short FE Gasoline 958 cc

1977 F 20J Taft 4X4 Open Top Short HD Gasoline 1587 cc Tidak dipasarkan di Indonesia

F 20JK Taft 4X4 Soft Top Short HD Gasoline 1587 cc
1978 F 50 Taft 4X4 Hard Top Short DG Diesel 2530 cc

1981 F 50 Taft 4X4 Resin Top Short DG Diesel 2530 cc
Generasi pertama dgn lampu bundar
Taft GT
Rocky
1984 F 70 Taft GT 4X4 Hard Top Short DL Diesel 2765 cc

F 75 Rocky 4X4 Resin Top Medium DL Diesel 2765 cc
1986 F 69 PR Hiline Cargo 4X2 Pick Up Long DL Diesel 2765 cc Khusus di Indonesia

F 69 GTL Hiline GTL 4X2 Station Wagon Long DL Diesel 2765 cc
Generasi kedua dgn lampu kotak dan front grill kecil
Taft GT
Rocky
1988 F 70 Taft GT 4X4 Hard Top
Short DL Diesel 2765 cc

F 75 Rocky 4X4 Resin Top Medium DL Diesel 2765 cc

F 69 PR Hiline Cargo 4X2 Pick Up Long DL Diesel 2765 cc

F 69 GTL Hiline GTL 4X2 Station Wagon Long DL Diesel 2765 cc

F 69 SC Hiline GTS 4X2 Hard Top Short DL Diesel 2765 cc

F 69 MC Hiline GTX 4X2 Resin Top Medium DL Diesel 2765 cc
Generasi ketiga dgn lampu kotak dan front grill besar
Taft GT
[GT 4x4 hitam ini koleksi pribadi]
Rocky

1993 F 70 Taft GT 4X4 Hard Top Short DL Diesel 2765 cc

F 75 Rocky 4X4 Resin Top Medium DL Diesel 2765 cc

F 69 PR Hiline Cargo 4X2 Pick Up Long DL Diesel 2765 cc

F 69 GTL Hiline GTL 4X2 Station Wagon Long DL Diesel 2765 cc

F 69 SC Hiline GTS 4X2 Hard Top Short DL Diesel 2765 cc

F 69 MC Hiline GTX 4X2 Resin Top Medium DL Diesel 2765 cc
Generasi keempat dari F – series


Taft Independent
Rocky Independent
1996 F 73 Taft GT 4X4 Hard Top Short DL Diesel 2765 cc Suspensi Independen

F 78 Rocky 4X4 Resin Top Medium DL Diesel 2765 cc

F 70 PR Hiline Cargo 4X4 Pick Up Long DL Diesel 2765 cc Rigid Axle

F 70 GTL Hiline GTL 4X4 Station Wagon Long DL Diesel 2765 cc
(sumber: Daihatsu, "Working for a better world of man and automobile", 1979; Daihatsu, "We Do Compact", 1998 - kontribusi dari Bp. Imran Hariswibowo)